Monday, October 1, 2012

Para Wali Melindungi dan Mengawasi Setiap Orang

أشهد أن لا اله الا الله و أشهد أن محمدا رسول الله

Untuk melindungi mahluk-Nya dari masalah, Allah SWT mengutus para nabi untuk membawa orang-orang itu dibawah sayap-sayap mereka. Dan setelah Nabi Muhammad SAW, tidak ada lagi nabi. Dia adalah Nabi Terakhir. Dia memberikan kekuatan itu sebagai warisan kepada para wali; karenanya, walaupun kita hidup di suatu masa dimana tidak ada seorang nabi baru yang dilahirkan, para wali dilahirkan untuk melanjutkan ajaran para nabi.

Ada wali-wali atau orang-orang saleh untuk orang Islam, dan ada juga orang suci untuk orang non Islam. Jangan pernah berpikir bahwa Allah akan meninggalkan orang-orang non Islam. Jangan! Semoga Allah mengampuni kita. Ini tidak mungkin. Allah yang Maha Besar tidak akan mengijinkan. Allah memberi perintah dan ijin kepada Sayyidina Muhammad SAW, yang mewariskan statusnya sebagai pelindung kepada wali-wali tingkat tinggi, untuk membawa kedua-duanya, orang-orang Islam dan masyarakat non Islam dibawah sayap mereka.


Jika kalian pergi kesuatu samudera atau suatu kolam renang, dan kalian mempunyai seorang anak yang tidak mengetahui caranya berenang, akankah kalian menyuruhnya berdiri lalu mendorongnya kedalam air, dan mengatakan kepadanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Bagaimana dia akan menyelamatkan diri? Dia akan tenggelam. Kita semua adalah anak-anak dihadapan Kebesaran Allah. Jadi, apakah kalian berpikir bahwa Allah akan meletakan kita didepan lautan atau kolam renang, mendorong kita kedalamnya, dan berkata, “Oh! Kamu harus menyelamatkan dirimu sendiri!”


Bagaimana kita bisa menyelamatkan diri kita? Keinginan jelek dari ego selalu menyerang kita. Setan juga menyerang kita. Bagaimana kita bisa menyelamatkan diri? Karena itulah mengapa Allah mengirimkan utusan-Nya, untuk mengajari kita bagaimana menyelamatkan diri. Dan jika kita tidak mampu menyelamatkan diri, apa yang akan mereka lakukan ketika seseorang terjatuh kedalam lautan atau kolam renang, apakah membiarkan orang itu berjuang sendiri dan tidak ada seorangpun datang menyelamatkannya? Apa yang akan terjadi?


Ketika paramedis datang apa yang mereka lakukan? Mereka menariknya keluar dan melakukan CPR. Mereka memberinya nafas buatan dan mengeluarkan air dari paru-parunya. Apakah kalian pikir para wali tidak dapat melakukan hal seperti itu, untuk orang-orang beriman dan orang-orang yang tidak beriman? Kalian pikir mereka tidak mengawasi orang-orang dan menyelamatkan mereka.


Semua orang di bumi ini diawasi atau dimonitor – jika hari ini semua orang diawasi oleh tehnologi modern, lalu apakah kalian pikir Tuhan tidak sedang mengawasi kita dan memberi kuasa kepada Rasulullah SAW, dan dari Rasulullah SAW kepada para wali untuk menyelamatkan orang? Untuk melakukan CPR terhadap mereka ketika perlu, atau membuat kejutan elektrik pada jantung mereka untuk menyadarkan mereka dan membuat mereka kembali sadar?


Pengawasan dan penyadaran itu pasti terjadi. Tetapi kita seperti orang-orang yang dibius, tidak sadar akan apa yang sedang dilakukan para wali pada hati kita. Mereka bekerja siang dan malam pada layar besar itu. Setiap rombongan ada disana. Setiap manusia ada dilayar itu. Kemudian, alat pencatat tingkah laku setiap orang muncul. Siapa yang diatas, siapa yang dibawah?


Dari hari pertama hingga hari terakhir kehidupanmu, mereka memeriksa tabel kalian! Apakah tabel itu sedang naik, sedang menurun atau melompat naik dan turun. Tanggung jawab untuk mengawasi diberikan kepada Nabi SAW, yang meminta beberapa penolong. Maka Allah SWT memberinya para penolong dan ahli waris untuk rahasia itu – Para Sahabat, lalu para wali, dan kemudian kepada murid-murid mereka.1


Saat ini, kalian akan menemui banyak orang yang akan berkata, “Aku milik syaikh ini atau syaikh itu atau syaikh itu.” Baiklah, untuk mengatakan hal seperti itu, tetapi mungkin syaikh itu tidak membawa rahasia. Rahasia tidaklah sederhana, dan tidaklah mudah. Ada banyak syaikh saat ini yang mengakui bahwa mereka memiliki kuasa, lalu para pengikut mereka tersesat. Ini adalah pemberian dan tanggung jawab yang mengagumkan, memiliki kekuatan dari Nabi SAW untuk mengawasi atau memonitor layar besar itu, untuk setiap orang yang telah ditentukan untukmu sebagai pengikut – untuk melihat apa yang dia lakukan setiap hari, dan mencoba untuk menjaganya tetap berada digaris kemenangan, bukan garis kegagalan. Ini merupakan sebuah tugas besar bagi seorang syaikh untuk memelihara para pengikutnya.


Grandsyaikh berkata bahwa tubuh manusia mempunyai 366 titik tekanan. Ketika murid-murid mereka membutuhkan pertolongan atau penyembuhan, dan ketika mereka diberikan ijin. Ini berlaku terutama pada Naqshbandi, yang tidak selalu menunjukan keajaiban kecuali dengan cara tersembunyi. Para wali bisa dengan mudah menekan titik-titik dan mengirimkan energi dari tangan mereka. Ini akan mengirim energi dan menghidupkan serta meremajakan lagi seluruh organ yang sakit, dengan tujuan agar organ itu bisa bergerak dan berfungsi secara normal. Aku akan mendiskusikan poin-poin ini secara lebih rinci nanti.


Sebagai malaikat-malaikat yang bertanggung jawab untuk para pengikut mereka, para wali diberikan ijin oleh Nabi SAW untuk melihat dan mengawasi para pengikut mereka pada layar besar ini. Setiap pengikut mempunyai layar seperti itu, dan setiap orang dari mereka seperti sebuah pabrik atau perusahaan lengkap yang naik dan turun. Masing-masing tindakan individu akan ditempatkan pada layar itu setiap hari. Dan syaikh mengawasinya. Karena syaikh mengawasi kegiatan harian mereka – dia mungkin akan campur tangan ketika melihat sesuatu yang salah – memotivasi murid untuk kembali kepada kebenaran.


Syaikh bisa menciptakan sebuah perjuangan atau konflik untuk muridnya di kehidupannya, dan kemudian mengawasinya untuk melihat apakah dia marah atau tidak. Jika kalian tidak marah dan sabar, dengan segera mereka bisa tidak memperhatikan tindakan tidak baikmu; lalu tabelmu akan naik lebih tinggi – petunjuk akan muncul kembali.


Wa min Allah at Tawfiq 


No comments: